Hanya tinggal kurang dari sebulan sebelum
kita melangkah ke tahun baru Masihi 2013.
Menyelak kembali lembaran diari tahun-tahun lepas, saya muhasabah
sebentar mengenai perjalanan hidup selama 3 tahun di bumi UKM. Bermula dari Diari 2009 yang sudah berdebu di
dalam laci sehinggalah kepada Diari 2011, saya meneliti kembali urusan hidup
yang telah saya lalui.
Kalau malaikat, mungkinlah di
dalam diarinya akan tertulis siang dan malam- bertasbih, bertahmid, bertakbir
dan beribadat selama 3 tahun tanpa tercicir dan sentiasa konsisten. Tapi saya hanya sekadar manusia, bab-bab
kehidupan saya menyaksikan turun naik iman seiring masa yang diberikan oleh
Allah.
Ada bab-bab kehidupan yang saya
rasa menyesal ianya berlaku dalam hidup sehingga menyebabkan saya menyunting
dan mengoyak bahagian lembaran diari tersebut.
Sesuatu yang tidak bermakna untuk dilakukan. Konon tidak betah jika anak cucu
membacanya. Sedangkan perkara tersebut
telah berlaku dan walau saya mengoyak lembaran tersebut, lembaran kitab amalan
saya yang lebih terperinci ditulis oleh malaikat dan diangkat saban tahun ke
langit tetap tidak terjejas. Malah
dakwat telah mengering dan tidak ada apa yang boleh dilakukan.
Kadang-kadang, ada
karakter-karakter dalam bab-bab kehidupan saya yang ingin saya padam. Tidak seharusnya karakter tersebut wujud
kerana ia mencacatkan diari saya. Memadam
jejak-jejak mereka. Ada pula karakter
yang ingin saya bawanya dalam setiap bab kehidupan sehingga bertemu
Illahi. Tetapi saya bukan penulis
cerita, jadi saya tidak tahu baik buruk sesuatu karakter. Saya hanya salah satu karakter yang diberi
pilihan mencorakkan hidupnya. Namun,
untuk menentukan karakter mana yang perlu dan tidak perlu ada dalam setiab bab
kehidupan bukanlah dalam bidang kuasa saya.
Frodo: Its pity Bilbo didn’t kill him (Gollum) when he had the chance
Gandalf: Pity? It is pity that stay in
Bilbo’s heart. Many that lives deserve
death and some died deserve lifes,
can you give it to them, Frodo? Do not
be too eager to deal on death and
judgement. Even the very wise cannot see
all ends, my heart tells me that
Gollum has some part to play and for good or evil before this is over. The pity of Bilbo may rule the faith of men.
Dan dalam cerita LOTR, watak
Gollum yang jahat tersebut telah menjadi penyelamat pada saat-saat akhir
apabila hati Frodo telah dikorup oleh cincin tersebut. Kerana kejahatannya, dia telah menyelamatkan
seluruh manusia. Satu karakter yang
diharapkan mati oleh Frodo pada awal pengembaraan, namun sebenarnya ia
berperanan sangat besar di hujung pengembaraan seperti mana nasihat Gandalf. Kita tidak boleh menghakimi seseorang,
sesuatu yang sering kita lakukan.
Seperti mana kisah Nabi Khidir
a.s. dengan Nabi Musa a.s. dalam Al-Quran dalam Surah Al-Kahfi. Seperti mana Nabi Musa a.s., kita pun akan
mempersoalkan tindakan Nabi Khidir a.s.
Ini tak patut, itu tak patut, kenapa? Kenapa? Kenapa?
Apabila kita mula menyalahkan
takdir dengan berkata kalaulah aku tidak begitu, tidak begini…
Gandalf: So do all who lives to see such times (cubaan berupa kesenangan
atau kesusahan), but its not for them to
decide. All we have to decide is what to do with the time that has been given to us.
Karakter yang Allah hadirkan
dalam bab-bab kehidupan kita memiliki peranan tersendiri. Tidak kiralah sama ada ianya datang dalam bentuk
kebaikan atau kejahatan. Tidak ada
istilah kebetulan dalam kehidupan melainkan semuanya berada dalam pengetahuan
Allah S.W.T. dan memiliki pengajaran bagi mereka yang berfikir.
Dengan melihat kembali
lembaran-lembaran diari tersebut, sedikit sebanyak ia memberi pengajaran besar
kepada kita dan peringatan untuk mencorakkan kehidupan yang lebih baik pada
hari-hari mendatang. Terutamanya kepada
saya yang sering alpa. May Allah blesses us with the right person
to guide us close to Him in every chapters in our lives…
No comments:
Post a Comment