Friday, November 30, 2012

1.12.12


Hanya tinggal kurang dari  sebulan sebelum kita melangkah ke tahun baru Masihi 2013.  Menyelak kembali lembaran diari tahun-tahun lepas, saya muhasabah sebentar mengenai perjalanan hidup selama 3 tahun di bumi UKM.  Bermula dari Diari 2009 yang sudah berdebu di dalam laci sehinggalah kepada Diari 2011, saya meneliti kembali urusan hidup yang telah saya lalui.

Kalau malaikat, mungkinlah di dalam diarinya akan tertulis siang dan malam- bertasbih, bertahmid, bertakbir dan beribadat selama 3 tahun tanpa tercicir dan sentiasa konsisten.  Tapi saya hanya sekadar manusia, bab-bab kehidupan saya menyaksikan turun naik iman seiring masa yang diberikan oleh Allah.

Ada bab-bab kehidupan yang saya rasa menyesal ianya berlaku dalam hidup sehingga menyebabkan saya menyunting dan mengoyak bahagian lembaran diari tersebut.  Sesuatu yang tidak bermakna untuk dilakukan.  Konon tidak betah jika anak cucu membacanya.  Sedangkan perkara tersebut telah berlaku dan walau saya mengoyak lembaran tersebut, lembaran kitab amalan saya yang lebih terperinci ditulis oleh malaikat dan diangkat saban tahun ke langit tetap tidak terjejas.  Malah dakwat telah mengering dan tidak ada apa yang boleh dilakukan. 

Kadang-kadang, ada karakter-karakter dalam bab-bab kehidupan saya yang ingin saya padam.  Tidak seharusnya karakter tersebut wujud kerana ia mencacatkan diari saya.  Memadam jejak-jejak mereka.  Ada pula karakter yang ingin saya bawanya dalam setiap bab kehidupan sehingga bertemu Illahi.  Tetapi saya bukan penulis cerita, jadi saya tidak tahu baik buruk sesuatu karakter.  Saya hanya salah satu karakter yang diberi pilihan mencorakkan hidupnya.  Namun, untuk menentukan karakter mana yang perlu dan tidak perlu ada dalam setiab bab kehidupan bukanlah dalam bidang kuasa saya.

Frodo: Its pity Bilbo didn’t kill him (Gollum) when he had the chance

Gandalf: Pity?  It is pity that stay in Bilbo’s heart.  Many that lives deserve death and      some died deserve lifes, can you give it to them, Frodo?  Do not be too eager to deal on death and judgement.  Even the very wise cannot see all ends, my heart tells me that Gollum has some part to play and for good or evil before this is over.  The pity of Bilbo may rule the faith of men.

Dan dalam cerita LOTR, watak Gollum yang jahat tersebut telah menjadi penyelamat pada saat-saat akhir apabila hati Frodo telah dikorup oleh cincin tersebut.  Kerana kejahatannya, dia telah menyelamatkan seluruh manusia.  Satu karakter yang diharapkan mati oleh Frodo pada awal pengembaraan, namun sebenarnya ia berperanan sangat besar di hujung pengembaraan seperti mana nasihat Gandalf.  Kita tidak boleh menghakimi seseorang, sesuatu yang sering kita lakukan.
Seperti mana kisah Nabi Khidir a.s. dengan Nabi Musa a.s. dalam Al-Quran dalam Surah Al-Kahfi.  Seperti mana Nabi Musa a.s., kita pun akan mempersoalkan tindakan Nabi Khidir a.s.  Ini tak patut, itu tak patut, kenapa? Kenapa? Kenapa?

Apabila kita mula menyalahkan takdir dengan berkata kalaulah aku tidak begitu, tidak begini…

Gandalf: So do all who lives to see such times (cubaan berupa kesenangan atau kesusahan), but its not for them to decide. All we have to decide is what to do with the time that has been given to us.

Karakter yang Allah hadirkan dalam bab-bab kehidupan kita memiliki peranan tersendiri.  Tidak kiralah sama ada ianya datang dalam bentuk kebaikan atau kejahatan.  Tidak ada istilah kebetulan dalam kehidupan melainkan semuanya berada dalam pengetahuan Allah S.W.T. dan memiliki pengajaran bagi mereka yang berfikir.

Dengan melihat kembali lembaran-lembaran diari tersebut, sedikit sebanyak ia memberi pengajaran besar kepada kita dan peringatan untuk mencorakkan kehidupan yang lebih baik pada hari-hari mendatang.  Terutamanya kepada saya yang sering alpa.  May Allah blesses us with the right person to guide us close to Him in every chapters in our lives…

No comments: